Manfaat belajar bahasa Indonesia menggunakan media pohon literasi
Beranjak dari diklat pengurus MGMP bahasa Indonesia yang diadakan di Hotel Sultan Syariah Bukittinggi.
Sebagai guru awam yang jarang mengikuti diklat mapel. Hal ini disebabkan karena banyaknya guru bahasa Indonesia yang mengajar di madrasah tempatku mengabdi.
Akhirnya akupun mengikuti kegiatan Diklat MGMP bahasa Indonesia dengan riang gembira, berhati senang dan bergembira. Sehingga kudapati julukan raja selfi, kata guru-guru hebat bahasa Indonesia yang hadir waktu itu.
Aku sadar bahwa waktu itu aku hadir bersama orang-orang hebat itu luar biasa. Sehingga ilmu yang kudapat waktu itu aku rekam. Dan hati kecilku berkata, akan ku implementasikan disekolahku.
Lebih kurang setahun, waktu pun berlalu. Alhamdulillah Allah maha segala-galanya. Sehingga beberapa bulan sebelum tahun pelajaran pun dimulai.
Akupun kembali bertemu dengan Widyaiswara hebat tentang metodologi pembelajaran. MasyaAllah ilmu yang didapat lebih kurang satu minggu pun terkesan dan bermanfaat.
Selama diklat rasa ngantuk pun tidak ada karena WI nya hebat dan piawai menguasai kelas dengan metodologi-metologi pembelajaran terbaru dan sesuai perkembangan anak millenial sekarang.
Singkat cerita yang akan dibahas.Tahun pelajaran baru pun datang dan seperti biasa tupoksi sebagai guru bahasa Indonesia.
Karena aku tergolong nomor dua senior setelah guruku yang sudah mengajar aku lebih 22 tahun yang lalu.
Kami sering bertukar pikiran sama adik- adik serumpunku.
Walau umur mereka masih muda. Tapi ilmu mereka masih hangat-hangatnya. Seperti biasa setelah kami searching. Kami pun mengimplementasikan dan berbagi ilmu waktu di kementerian agama kabupaten Dharmasraya, bertepatan di Pulau Punjung.
Setahun berjalan, sehari setelah diklat ilmu pun langsung kami implementasikan. Sehingga ananda yang kuajar waktu itu sudah duduk dikelas 8.
Mereka bilang, belajar kita lagi, buk.Belajar menulis pohon, buk. Kangen belajar sama ibuk, buk.
Komentar
Posting Komentar